Ketika Raksasa Kuning Tersandung di Lembah Anai: Drama Excavator Amfibi Pemicu Macet Panjang
Minggu, 15 Juni 2025
SUMBAR - 15 JUNI 2025 – Sore itu, Jumat yang biasa berubah menjadi luar biasa. Di tengah rimbunnya hijaunya perbukitan Lembah Anai yang memesona, sebuah pemandangan tak terduga menyedot perhatian dan, lebih jauh lagi, memicu kemacetan panjang. Di sanalah, sebuah raksasa kuning dengan “kaki” uniknya yang menyerupai ponton, sebuah excavator amfibi, terparkir di bahu jalan, memecah alur lalu lintas yang seharusnya lancar. Foto dan video kejadian ini pun dengan cepat menyebar, menjadi viral, dan sontak memancing beragam pertanyaan dari publik. Ada apa gerangan?

Alat berat itu bukanlah sembarang mesin. Ia adalah excavator amfibi, sebuah perangkat canggih yang dirancang untuk bekerja di medan berlumpur dan berair, sebuah aset penting yang baru saja menuntaskan tugas mulianya di proyek embung Kayu Tanduk Padang Panjang. Alat ini, yang dikelola oleh Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (Satker OP-SDA) Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V Padang), di bawah payung besar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sejatinya adalah instrumen pembangunan, bukan penyebab kerepotan. Namun, (13/6) Jumat sore itu, ia menjadi biang keladi.

Alat berat itu bukanlah sembarang mesin. Ia adalah excavator amfibi, sebuah perangkat canggih yang dirancang untuk bekerja di medan berlumpur dan berair, sebuah aset penting yang baru saja menuntaskan tugas mulianya di proyek embung Kayu Tanduk Padang Panjang. Alat ini, yang dikelola oleh Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (Satker OP-SDA) Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V Padang), di bawah payung besar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sejatinya adalah instrumen pembangunan, bukan penyebab kerepotan. Namun, (13/6) Jumat sore itu, ia menjadi biang keladi.
Keresahan publik tak ayal memicu pihak berwenang untuk angkat bicara. Median, Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan (Satker OP) BWSS-V Padang, akhirnya memberikan klarifikasi. Melalui sambungan WhatsApp, ia membeberkan kronologi yang tak banyak diketahui.
“Waalaikum salam, ini video Jumat sore…” demikian Median mengawali penjelasannya, memberikan konteks waktu kejadian. Ia melanjutkan, “Info karena tidak dapat melintas pipa gas dekat air terjun Lembah Anai dengan posisi alat di atas trailer sehingga alat turun dari trailer.”
Sebuah detail kecil, namun krusial. Rupanya, perjalanan pulang sang excavator amfibi terhambat oleh keberadaan pipa gas. Ukuran raksasa mesin itu, saat berada di atas trailer pengangkutnya, tak memungkinkan ia melintas dengan aman. Solusi satu-satunya adalah menurunkannya, membiarkannya “bergulir” sendiri untuk beberapa waktu.
Namun, di sinilah drama sesungguhnya dimulai. “Untuk rolling dan pada saat turun ada sambungan rantai lepas sehingga diperbaiki…” tutur Median. Bayangkan, di tengah jalan raya yang ramai, raksasa logam seberat itu mengalami kendala teknis. Sebuah sambungan rantai yang vital terlepas, melumpuhkan geraknya dan memaksa perbaikan di tempat.
Tentu saja, proses perbaikan alat berat sebesar itu tidak semudah mengganti ban mobil. Butuh waktu, keahlian, dan peralatan khusus. “Beberapa jam saja info teman-teman karena menunggu peralatan dari Padang untuk penanganannya,” imbuh Median, menjelaskan mengapa excavator itu harus terparkir begitu lama hingga menimbulkan kemacetan. Tim teknisi harus didatangkan dengan peralatan lengkap dari Padang untuk mengatasi masalah rantai tersebut.
Syukurlah, cerita ini berakhir manis. “Jumat malam alat sudah selesai dan alat sudah bergeser,” pungkas Median, memberikan kabar baik. Setelah beberapa jam menunggu dan proses perbaikan yang cermat, sang excavator amfibi akhirnya bisa melanjutkan perjalanannya, meninggalkan jejak cerita dan sedikit kehebohan di jalan raya Lembah Anai.
“Semoga dapat dimaklumi,” harap Median, menutup penjelasannya. Insiden ini memang tak terduga, sebuah gabungan antara tantangan medan, ukuran alat yang masif, dan kendala teknis tak terhindarkan. Namun, di balik kemacetan dan sorotan publik, ada upaya keras dari tim di lapangan untuk memastikan alat negara ini tetap berfungsi dan proyek-proyek pembangunan dapat terus berjalan. Sebuah drama singkat di jalanan Sumatera Barat, yang mengajarkan kita bahwa di balik setiap proyek infrastruktur, ada cerita-cerita kecil tentang tantangan, ketekunan, dan upaya untuk terus maju. (And)
Topik Terkait
Baca Juga :