BWSS-V Padang Fokus Normalisasi Sungai Batang Kuranji, Warga Beri Apresiasi
PADANG - 11 JUNI 2025 - Langit biru membentang luas di atas Padang sore itu, menjadi saksi bagi sebuah pemandangan yang mulai mengubah wajah Sungai Batang Kuranji. Di bawah jembatan beton yang kokoh, di sudut Kecamatan Nanggalo, Kelurahan Surau Gadang, sebuah ekskavator oranye menari-nari lincah. Lengannya yang kekar mengais, mengangkat, dan menumpuk material cokelat dari dasar sungai, seolah sedang melakukan koreografi pembaharuan yang telah lama dinanti.
Bukan sekadar pengerukan biasa, ini adalah bagian dari upaya normalisasi besar-besaran yang digagas oleh Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (OP-SDA) Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS-V) Padang. Tujuannya sederhana namun krusial: mengembalikan nafas Sungai Batang Kuranji, memperlancar alirannya, dan meningkatkan kapasitas tampungnya. Sebuah investasi masa depan yang diharapkan mampu menangkis ancaman banjir yang selama ini menghantui warga sekitar.
Dampak positifnya, tentu saja, menjadi harapan banyak pihak. Bayangkan saja, aliran air yang lebih lancar berarti risiko genangan dan luapan air saat musim hujan dapat diminimalkan. Sungai yang bersih dan mengalir tanpa hambatan juga menjanjikan ekosistem yang lebih sehat, mengurangi sarang penyakit, dan secara keseluruhan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tepiannya.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur sekali," ujar seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan, suaranya dipenuhi kelegaan. "Sungai kami jadi asri lagi, air mengalir lancar. Yang paling penting, setidaknya efek dari penyakit malaria yang dulu sering muncul karena air tidak lancar, kini sudah terhindar. Air sudah mengalir deras!" Kegembiraan itu terpancar jelas di wajahnya, merefleksikan pengalaman pahit yang pernah mereka alami.
Tak jauh berbeda, sekelompok ibu-ibu yang berkumpul di tepi sungai turut mengutarakan kegembiraan mereka. "Dengan adanya normalisasi ini, setidaknya sudah mengurangi risiko banjir," kata salah seorang dari mereka, diamini oleh yang lain. Namun, di tengah euforia itu, terselip sebuah tanda tanya. "Tapi, kami jadi heran," lanjutnya, raut wajahnya sedikit bingung, "gundukan sedimennya ini mau dibawa ke mana? Apakah ada tempat penampungannya?" Pertanyaan itu menggantung di udara, mengusik benak. Tumpukan-tumpukan tanah dan lumpur hasil kerukan memang terlihat menggunung di beberapa titik, menunggu nasibnya ditentukan.
Seiring mentari yang perlahan bergeser ke barat, membiaskan cahaya jingga di permukaan sungai, pekerjaan ekskavator terus berlanjut. Normalisasi Sungai Batang Kuranji adalah sebuah langkah maju yang patut diapresiasi, membawa harapan baru bagi warga Padang akan lingkungan yang lebih aman dan sehat. Namun, seperti layaknya sebuah sungai yang terus mengalir, proses ini juga memerlukan kejernihan dalam setiap tahapan, termasuk pengelolaan material hasil kerukan. Karena pada akhirnya, keberhasilan sebuah proyek pembangunan bukan hanya terletak pada proses pengerjaannya, melainkan juga pada dampak jangka panjangnya bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. (And)