Infak Anak Yatim Senilai Puluhan Juta Raib, Masjid Jamik Sitiung Berduka
SITIUNG, DHARMASRAYA – Langit Sitiung yang biasanya teduh di hari Kamis, 16 Oktober, mendadak diselimuti mendung kepedihan. Bukan karena hujan, melainkan kabar pilu yang merobek ketenangan Nagari. Masjid Jamik, rumah ibadah kebanggaan warga, baru saja disatroni maling.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10:40 WIB, sebuah waktu yang seharusnya penuh berkah menjelang Dzuhur. Namun, saat itu pula tangan-tangan jahat merenggut hak para penerima manfaat yang paling rentan. Sasaran pencuri bukanlah benda-benda mewah, melainkan sebuah amanah suci, infak anak yatim.
“Kami terkejut dan sangat terpukul,” ujar Bapak Amrinal, salah satu pengurus masjid, saat memberikan keterangan kepada awak media daring Harianpadang. Kotak infak yang seharusnya menjadi jembatan kebaikan, kini kosong melompong, meninggalkan rasa sesak di dada seluruh jamaah.
Dana yang dilarikan diperkirakan mencapai angka yang fantastis, kurang lebih 20 juta rupiah. Jumlah ini adalah akumulasi infak yang belum sempat dihitung dan disalurkan secara rinci oleh panitia selama kurun waktu hampir satu tahun. Dana yang dikumpulkan dari tetes demi tetes keikhlasan jamaah, dari rezeki yang disisihkan demi masa depan anak-anak yatim, kini raib ditelan kejahatan.
Raut wajah pengurus masjid memancarkan kekecewaan dan harapan yang bercampur. Mereka sangat menggantungkan diri pada teknologi pengawasan. “Kami berharap sekali, dari rekaman CCTV itu, wajah pencuri terlihat jelas. Biarlah masyarakat tahu siapa yang tega mencuri hak anak yatim di rumah Allah,” harap Amrinal.
Kini, bola panas kasus ini segera bergulir ke ranah hukum. Masyarakat Nagari Sitiung, yang merasa dicederai secara moral dan keagamaan, telah bersepakat untuk segera melapor ke pihak kepolisian dalam waktu dekat. Doa dan harapan seluruh warga Sitiung kini tertuju pada satu titik, agar aparat keamanan bergerak cepat, meringkus pelaku, dan mengembalikan amanah suci yang telah dicuri.
Kejadian ini tidak hanya meninggalkan kerugian materi, tetapi juga menyisakan luka mendalam tentang integritas dan moral di tengah masyarakat. Masjid Jamik Sitiung hari ini menjadi saksi, mengingatkan semua akan pentingnya menjaga kesucian tempat ibadah dan amanah umat. (BB)