Surya Disebut Pantas Berpasangan dengan Boy Rafli Amar, Mahyeldi dan Lainnya
PADANG - Buntut maraknya baliho Surya Tri Harto jelang Idul Fitri 2024 H, membuat Tim Relawan STH for Ranah Minang kelabakan. Betapa tidak, banyak pertanyaan, saran dan dukungan bahkan termasuk kritik membangun terhadap hadirnya peraga sosialisasi tersebut.
Ada yang menanyakan apa maksud dari pemasangan baliho itu. Kalau mau mencalon, mencalon sebagai apa?
Ketua Tim Relawan STH For Ranah Minang, Indra Yotris menanggapinya dengan senyum. "Kami senang kejutan yang kami buat menjelang lebaran tahun ini mampu memancing perhatian dari warga Sumbar baik yang di kampung maupun yang datang dari perantauan. Alhamdulillah upaya kecil kami ini menuai reaksi positif," ujarnya.
Dikatakan Yotris bahwa pemasangan baliho merupakan salah satu cara untuk berbagi rezeki jelang Lebaran. Rekan-rekan advertising di sejumlah daerah terbantu omset mereka dan dari omset itu bisa digunakan untuk membayar THR bagi karyawannya. Relawan juga melakukan aksi berbagi dengan cara lainnya.
Yotris pun buka rahasia, diapungkannya nama Surya Tri Harto dalam rangka lebih membumikan peran Surya Tri Harto bagi Ranah Minang. Surya telah memulainya dari tahun 2005 dengan mendirikan Keluarga Alumni Teknik Universitas Andalas (KATUA) dan memimpinnya selama dua periode. Tahun 2016, menjadi Ketua Harian Ikatan Keluarga Alumni Universitas Andalas.
"Uda Surya Tri Harto atau kami singkat STH juga aktif di sejumlah organisasi orang Minang di perantauan. Diantaranya Gebu Minang," ungkap putra Limapuluh Kota itu.
Surya, kata Yotris memperbesar kiprahnya untuk Sumbar dengan mendirikan Yayasan Kateda. Yayasan ini ditujukan sebagai wadah berkiprah bagi generasi muda (generasi milenial dan Gen-Z). Mereka yang baru menamatkan kuliahnya bisa memanfaatkan yayasan ini sebagai inkubator bagi mereka sebelum terjun ke dunia kerja.
Generasi milenial dan Gen-Z diajak berperan aktif dalam berbagai kegiatan. Mereka jadi ujung tombak dalam meluncurkan Gerakan keluar Bersih yang merupakan bagian dari upaya mendorong Gerakan Sumbar Bersih.
Patut dicatat, katanya, Gerakan Keluar Bersih ini menggandeng mahasiswa dari sejumlah kampus di Sumbar dan para siswa SMA/MAN/SMK untuk membudayakan kebersihan toilet. Artinya, Yayasan Kateda menginisiasi kebiasaan memastikan kebersihan toilet yang digunakan sebelum keluar dari toilet tersebut.
Kelompok sadar wisata dari berbagai objek wisata yang ada di Sumbar juga diajak untuk memperhatikan kebersihan toilet yang ada di objek wisata. Bahkan Kubu Gadang dengan fasilitasi Kateda mendapatkan bantuan untuk fasilitas sanitasi.
Makanya, setelah baliho STH terpasang di mana-mana, menuai komentar dan dukungan dari berbagai pihak. Foto yang seolah melepaskan pandangan jauh itu mengisyaratkan bahwa Surya baru dalam taraf memantau dari jauh. Melihat apa saja yang bisa dilakukan untuk memajukan Sumbar, apa saja potensi dan kekuatan yang bisa digunakan untuk meningkatkan pendapatan per kapita warga Sumbar. Siapa saja yang bisa diajak untuk menginisiasi dan berkolaborasi untuk Rnaah Minang tercinta. Siapa saja yang mau menggunakan kekuasaan sebagai kepala daerah untuk kemajuan daerahnya.
Sebab sampai saat ini, STH dipantaskan untuk mendampingi H. Mahyeldi Ansharullah. Ada juga yang menyandingkannya dengan Komjen Pol (Purn) Dr. H. Boy Rafli Amar Datuk Rangkayo Basa. Partai Golkar juga telah menyatakannya sebagai bakal calon Kepala Daerah Sumbar.
Tidak hanya itu, Yotris menambahkan, STH didapuk untuk maju sebagai Calon Walikota di Kota Padang Panjang dan Calon Bupati Tanah Datar. Khusus Tanah Datar, jika mau menjadi Calon Wakil Bupati, maka dia didukung untuk bersanding dengan Eka Putra, S.E, M.M. Kubu Wabup Richi Aprian, S.H, M.H, pun mulai merapatkan barisan.
Sementara untuk maju itu, dari beberapa tokoh dari Batipuh dan X Koto mendukung STH. Mereka menyatakan jika ada putra dari Batipuh dan X Koto yang maju sebagai kepala daerah di Tanah Datar, mereka siap mendukung. Sebab terdapat kekerabatan suku antara Batipuh dan X Koto. (*)