Jalan Impian di Pantai Barat: Proyek Sasak-Maligi BMCKTR Sumbar Pukau Pengendara
PASAMAN BARAT - 1 OKTOBER 2025 - Sebuah permadani hitam membentang di tengah rimbunnya pepohonan, menghiasi jalur strategis di Pantai Barat Sumatera. Pemandangan inilah yang kini disaksikan para pengendara di ruas jalan Sasak-Maligi (P033.2), sebuah proyek pembangunan jalan provinsi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Di bawah naungan Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat, proyek ini bukan hanya sekadar pekerjaan fisik, melainkan sebuah realisasi mimpi akan infrastruktur yang mulus dan berkeselamatan.
Kemajuan signifikan proyek ini telah menarik perhatian publik. Baliho informasi proyek, meskipun sedikit compang-camping, jelas memaparkan ambisi di baliknya. Berdasarkan kontrak, proyek yang bernilai Rp10.892.924.300 ini baru dimulai dengan tanggal kontrak 07 Maret 2025 dan memiliki waktu pelaksanaan selama 210 hari. Namun, progresnya di lapangan, terutama di Kecamatan Sasak Ranah Pesisir, tampak melampaui ekspektasi. Badan jalan telah melebar, dan sebagian kiri-kanan bahu jalan kini kokoh berhiaskan beton, menandakan komitmen serius dari pelaksana.
Ruas Sasak-Maligi bukan sekadar jalan biasa. Ia adalah urat nadi perekonomian dan pariwisata. Sebagai jalur vital di Pantai Barat, kemulusan dan pelebarannya akan secara langsung berdampak pada geliat wisata dan pergerakan barang bagi masyarakat Pasaman Barat. Jalur yang kini terasa seperti karpet hitam ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih mudah dan aman, memicu pertumbuhan ekonomi lokal.
"Kita salut dengan tim tehnik infrastruktur BMCKTR Sumbar," ujar Juanda (47), seorang pengendara mobil yang sering melintas, saat ditemui di salah satu kedai. "Sekarang kita tidak perlu lagi merasa was-was pada saat berpapasan dengan kendaraan lain. Selain melebar, jalan juga bakal mulus." Ucapan Juanda adalah cerminan apresiasi publik. Ia berharap besar proyek yang dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT. AURA MANDIRI SEJAHTERA dan diawasi oleh Konsultan Pengawas PT. ARTA GRAHA CIPTA ini dapat selesai tepat waktu dan yang terpenting, dengan mutu terbaik.
Keberhasilan di lapangan ini tidak lepas dari peran penting jajaran di Dinas BMCKTR Sumbar. Kontribusi Kepala Bidang Bina Marga, Adratus Setiawan, S.T., M.T., dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Tommi Prima Putra, menjadi kunci dalam mengawal kualitas pekerjaan.
Bukan hanya soal kualitas aspal dan beton, keselamatan kerja (K3) juga menjadi prioritas utama. Dalam proses pengaspalan, seluruh tim diwajibkan menggunakan alat perlengkapan keselamatan. Ini adalah bentuk nyata komitmen BMCKTR Sumatera Barat dalam menjunjung tinggi metode pekerjaan yang berkeselamatan, memastikan bahwa pembangunan jalan mulus ini tidak mengorbankan keamanan para pekerjanya.
Proyek Sasak-Maligi membuktikan bahwa kolaborasi dan pengawasan yang ketat dapat menghasilkan infrastruktur yang tak hanya fungsional, tetapi juga membanggakan. Kehadiran "permadani hitam" ini adalah janji perbaikan yang telah mulai terwujud, memberikan optimisme baru bagi masa depan Pasaman Barat dan seluruh masyarakat pengguna jalan. (And/Ef)