Kepengurusan DPP-KJI dan DPW Sumbar Periode 2024 - 2027 Resmi Dikukuhkan
PADANG — Di tengah hiruk-pikuk Kota Padang yang dinamis, sebuah babak baru dalam dunia jurnalisme Sumatera Barat telah dimulai. Pada 29 Juni 2024, Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center menjadi saksi bisu atas momen bersejarah: pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat Kolaborasi Jurnalis Indonesia (DPP-KJI) periode 2024–2027. Momen ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah penanda bangkitnya semangat baru kolaborasi dan profesionalisme di kalangan insan pers.
Pengukuhan ini dipimpin langsung oleh Ir. Basril Basyar, MM, sosok yang dihormati sebagai Dewan Kehormatan KJI. Dengan penuh khidmat, bendera petaka sebagai simbol organisasi diserahkan, menandai dimulainya tugas dan tanggung jawab baru. Jongguk Maransi Siagian, yang kini resmi menjabat sebagai Ketua DPP-KJI, langsung mengambil alih komando. Langkah pertamanya adalah mengukuhkan kepengurusan di tingkat daerah, yaitu Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Sumatera Barat. Peter Prayuda dipercaya memimpin DPW Sumbar, didampingi oleh Sukra Rahmat Putra S.Kom sebagai sekretaris dan Ridwan Syafriandi S.IP sebagai bendahara.
Acara ini menarik perhatian banyak pihak, menunjukkan betapa pentingnya peran jurnalis dalam tatanan sosial. Tampak hadir perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, serta Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Kabid Humas Polda Sumbar. Dalam sambutannya, Kombes Pol Dwi Sulistyawan menegaskan pentingnya Kode Etik Jurnalistik sebagai pedoman utama bagi setiap wartawan. Ia juga mengajak seluruh insan pers untuk bersinergi mendukung program-program pemerintah. Menariknya, ia menawarkan sebuah "jembatan" kolaborasi: jika ada perselisihan antara wartawan dan anggota kepolisian, rekomendasi dari KJI akan menjadi pertimbangan utama untuk ditindaklanjuti. Ini adalah pengakuan yang kuat atas kredibilitas organisasi baru ini.
Di balik formalitas, ada cerita panjang perjuangan yang diceritakan oleh Deni Handani, salah seorang founder KJI. Ia mengungkapkan bahwa mendirikan organisasi kewartawanan hingga berbadan hukum bukanlah perkara mudah, melainkan proses panjang yang penuh tantangan. Dengan bangga, ia menyebut bahwa KJI adalah satu-satunya organisasi pers yang DPP-nya berpusat di Sumatera Barat—sebuah pencapaian yang membanggakan bagi insan pers di wilayah ini. Deni berharap, dengan resminya kepengurusan ini, KJI tidak lagi perlu "merebut" anggota, melainkan akan dilirik dan dicari oleh para jurnalis yang ingin bergabung.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Andarizal, Ketua Founder KJI. Ia meminta para pengurus yang baru dikukuhkan untuk tidak berpuas diri. "Jangan berpangku tangan," pesannya. Ia menekankan pentingnya terus mengembangkan sayap organisasi, dengan target besar: merapat ke Dewan Pers. Ini menunjukkan ambisi KJI untuk menjadi organisasi yang diakui secara nasional dan berkontribusi lebih luas dalam menjaga kualitas jurnalisme di Indonesia.
Acara pengukuhan ini tidak hanya menjadi penanda lahirnya sebuah organisasi, tetapi juga simbol kolaborasi, integritas, dan semangat juang jurnalis Sumatera Barat. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan tekad yang kuat dari para pengurusnya, KJI kini siap mengukir sejarah baru, membawa nama jurnalisme lokal ke kancah yang lebih tinggi, dan menjadi garda terdepan dalam menyajikan berita yang akurat dan beretika. **